Sabtu, 31 Agustus 2013

Fashion

Fashion atau busana adalah kata kunci yang sangat akrab bagi mereka yang berkecimpung di dunia mode. Tidak sedikit dari mereka yang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan bagaimana tren berbusana di tahun-tahun mendatang, warna yang menjadi dominan, corak, dan sebagainya. Industrinya sendiri tumbuh dengan pesat di tanah air dengan lahirnya berbagai merek baru setiap saat, baik dari perusahaan besar maupun skala rumahan atau UKM (Usaha Kecil Menengah).

Biasanya fashion identik dengan produk-produk pakaian seperti kaos, kemeja, celana, busana muslim, aksesoris, atau bahkan yang tidak ada hubungannya dengan itu, seperti gadget. Kita melihat bahwa desain laptop, handphone, komputer tablet, sekarang juga mengikuti tren yang berlaku di tahun tersebut. Tidak heran bahkan warna-warna gadget pun mengikut tema yang juga berlaku di industri busana.

Perkembangan fashion di tanah air sangat menggembirakan. Terbukti dari berbagai macam pagelaran busana yang digelar di berbagai kota di Indonesia yang menghadirkan karya-karya desainer papan atas dan diselenggarakan di berbagai tempat, seperti hotel, mal, pusat perbelanjaan, bahkan pernah pula diadakan di dalam kereta api.  Kreatif dan unik, sebuah pagelaran busana yang identik dengan pusat keramaian malah digelar di moda transportasi.

Fashion show biasanya menjadi ruang unjuk gigi bagi para desainer, baik yang sudah dikenal luas oleh publik maupun mereka yang sedang merintis karir di industri ini. Kepiawaian dalam merancang busana yang bisa menjadi tren di tengah-tengah masyarakat memang membutuhkan jam terbang yang tinggi. Pun demikian, usaha yang bergerak memproduksi busana hingga saat ini terus bertumbuhan. Meski ada yang gagal, namun lebih banyak yang sukses. Sebab memang dalam bisnis ini konsumen terus bertambah, pasar semakin meluas tidak saja di dalam negeri, namun juga di luar negeri.


Untuk menjadi bagian dari industri fashion di tanah air, syarat yang diperlukan adalah kreatifitas, bagaimana menciptakan tren baru yang akan diikuti oleh orang lain. Ini biasa disebut dengan istilah tren setter.  Maka, menjadi pelopor jauh lebih baik daripada pengekor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar